Siapa Werewolfnya? Modifikasi Board Game sebagai Media Belajar

by 12.15 0 komentar
Board Game Untuk Pembelajaran

"Sedang viral, Kepala Desa Wentira diserang oleh Siluman Serigala
beliau ditemukan dalam kondisi terkapar"

Pernah bermain Board Game Werewolf?
di permaianan ini semua pemain menjadi warga desa, dan di antara mereka terdapat Werewolf yang sedang menyamar, warga desa harus segera menemukan siapa Werewolfnya sebelum seisi desa dimakan.

Mungkin tidak ya, digunakan pada pembelajaran di kelas?
Mengapa tidak? tentu dengan modifikasi dan jika sesuai dengan tujuan belajar!

Oh iya sebelum kita bahas lebih lanjut, kita pelajari dulu aturan bermain Werewolf.

Cara Main

ada banyak versi dari Werewolf ini, dengan beragam peran dan fase dalam permainan, namun secara dasar seperti ini

Peran

Moderator : Memandu permainan, membagikan peran, menunjuk dan memberikan giliran pemain untuk melakukan aksi, dan memandu jalannya  pemungutan suara.
Warga Desa : Berunding, siapa yang merupakan werewolf, semua peran lain juga dianggap sebagai warga desa.
Orang Sakti : Tiap malam dapat mengintip, dan mengidentifikasi 1 orang warga apakah dia Manusia atau Werewolf
(Hanya ada 1 orang sakti di desa)
Werewolf : Tiap malam kawanan Werewolf akan memakan warga
(Perbandingan jumlah werewolf dengan warga 1 : 3)


Setiap pemain harus menyimpan kartu yang menandakan peran apa yang didapat, tanpa ada orang lain yang tahu.

Fase

1. Malam hari
Semua Warga desa diminta tidur, diam, menutup mata, tidak melakukan apapun, kecuali pemain memiliki kekuatan khusus, akan ditunjuk moderator secara bergantian melakukan aksi. Komunikasi antara moderator dengan pemain yang ditunjuk dilakukan dengan isyarat dan tanpa suara.

Hati-hati Werewolf menyerang di fase ini.

2. Siang hari
Semua warga desa bangun di pagi hari, moderator akan mengumumkan kejadian yang terjadi tadi malam.
"Tadi malam Werewolf menyerang rumah Bapak Andi, dan beliau tidak dapat diselamatkan"
Pada siang hari warga akan melakukan sesi berikut
- Pemungutan Suara Pertama
Masing-masing orang mengajukan nama 1 orang yang dianggap sebagai Werewolf.
- Pembelaan diri
3 orang yang paling banyak disebut, diberi waktu untuk memberikan argumen untuk membela diri.
- Diskusi
Warga berunding secara bebas, terbuka, dengan diberi batasan waktu tertentu, menganalisis cara komunikasi setiap pemain, termasuk gerik, dan mimik. Pada sesi ini semua boleh mengaku sebagai warga desa, bahkan juga boleh mengaku sebagai orang sakti, atau bahkan mengaku sebagai werewolf.
- Pemungutan Suara Kedua
Setiap Warga akan kembali mengajukan 1 nama yang dianggap sebagai werewolf, nama yang paling banyak disebut akan dieleminasi.

Permainan berakhir jika

- Semua werewolf tereleminasi (warga menang)
- Jumlah werewolf sama dengan jumlah warga (werewolf menang)

Ingin tahu bagaimana saat dimainkan, silakan lihat video Bang Raditya Dika berikut

Lalu pada tujuan belajar apa, game ini bisa diterapkan?

1. Mengenalkan dan melibatkan anak pada proses diskusi, gotong royong
2. Proses mengenal karakter satu sama lain (melalui permainan karakter tertentu seseorang bisa terlihat)
3. Pengenalan Narasi, plot
4. Mensimulasikan kejadian sejarah

Modifikasi yang mungkin dilakukan

1. Mengganti peran dengan nama dan kemampuan, serta fase sesuai materi pelajaran
2. Intervensi di tengah permainan untuk membahas materi pelajaran, dengan merelfeksikan situasi yang berlangsung.

Saya pernah menggunakan Werewolf pada pembelajaran PPKn dan melakukan intervensi di tengah permainan. Namun sebagai catatan saya waktu itu canggung, menjadi pengalaman pertama menggunakan board game di kelas. Apersepsi dan pertanyaan kurang esensial saat di bangun di awal game. Dan memang perlu dibangun dan kebiasaan bertanya sebelum memainkan game ini, sehingga proses diskusi fokus pada target permainan.



Setelah permainan ini dimainkan beberapa kali dengan murid, pada sesi diskusi murid jadi tahu perbedaan sikap rekan-rekannya berdasar peran yang didapat, kalimat sanggahan jika dirinya dianggap werewolf mulai berkembang, dari awal hanya sekadar menyatakan "Saya orang baik, saya bukan Werewolf", mulai berubah dengan membahas kondisi dan alasan atas pilihannya saat pemungutan suara.

Oh, iya ada salah satu Guru Komunitas Guru Belajar Pekalongan juga yang modifikasi ini untuk pembelajaran narrative text, jadi semacam story telling tapi interaktif.

Bagi yang ingin cetak sendiri Board Game Werewolf silakan klik link unduhan berikut
Bit.ly/MamanMainWerewolf

Silakan share postingan ini ya
Semoga bermanfaat, bagi yang punya ide atau pernah gunakan ini, boleh tulis di komentar

Salam Super Rare





Maman Basyaiban

Pembelajar

Suka belajar bareng anak-anak, Suka board games, Suka nyanyi dalam hati.

0 komentar:

Posting Komentar